BLOGGER TEMPLATES AND Google Homepages »

Jumat, Oktober 05, 2012

INGINKU BERSAMA KEMENTERIAN SOSMAS BEM



Manusia berasal dari bahasa Sansekerta “mens” yang berarti berpikir atau memiliki pemikiran. Secara harfiah manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Karena manusia memiliki akal dan pemahaman, sehingga ia mampu menciptakan rasa juga karsa untuk kehidupan mereka sendiri. 

Dalam konteks kehidupan nyata, manusia merupakan zoon politicon. Yaitu makhluk yang tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari manusia lain. Makhluk yang juga sering disebut makhluk sosial ini memiliki tipe hidup dengan berinteraksi dengan individu lain dalam suatu wadah yang disebut masyarakat. Di dalam masyarakat kehidupan yang saling sinergis layaknya simbiosis sudah tentu dibatasi oleh bermacam-macam nilai dan norma. Karena dengan adanya sistem nilai dan norma akan tercipta suasana kondusif dalam hubungan masyarakat. Terlebih lagi juga akan tercipta keseimbangan dalam pelaksanaan kewajiban dan pemenuhan hak bagi anggota masyarakat.

Konteks interaksi bukan hanya saat kita dalam masyarakat sekitar tempat tinggal kita. Namun juga lingkungan kampus tempat kita menuntut ilmu untuk menggapai cita-cita yang kita impikan. Mulai dari menjaga hubungan baik antar mahasiswa, kepada kakak tingkat, maupun kepada dosen-dosen yang menjadi pengajar kita.

Mahasiswa dimata publik adalah kaum intelektual muda. Generasi yang memiliki semangat nasionalisme, jiwa yang kritis dan usaha yang berapi-api dalam memperjuangkan aspirasinya. Namun tidak selamanya mata publik mengemukakan realita yang hakiki tentang mahasiswa. Karena tidak sedikit pula mahasiswa yang mendedikasikan hidupnya hanya untuk mencapai nilai atau IPK yang dapat dibanggakan. Tanpa pernah berpartisipasi dalam gerakan-gerakan mahasiswa lainnya dan tanpa pernah peduli mengenai kehidupan yang berlalu lalang di kanan kirinya.

Mahasiswa yang seperti ini dikenal sebagai tipe mahasiswa pasif. Mereka menerima segala bentuk perubahan serta aturan-aturan tanpa berfikir lebih panjang. Entah keputusan tersebut memiliki dampak yang seperti apa bagi perjalanan mereka di bangku kuliah nanti. Bahkan membawa pengaruh negatif maupun positif bagi orang lain.

Sedangkan mahasiswa aktif yaitu mahasiswa yang tidak hanya memprioritaskan hidupnya untuk dirinya sendiri. Sehingga selama mereka menuntut ilmu, mereka tidak buta terhadap masalah-masalah yang ada disekitarnya. Mereka berusaha mengidentifikasi dan mencari tahu segala faktor-faktor yang menjadi pemicu dari masalah-masalah yang timbul. Kemudian dengan bersama-sama mahasiswa lainnya ia mulai mencari solusi untuk memecahkan problem-problem tersebut.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah organisasi intra perguruan tinggi yang merupakan wadah penampung dan badan perwakilan dari aspirasi-aspirasi para mahasiswa aktif tersebut. BEM memiliki tujuan menjadikan generasi mahasiswa menjadi pribadi yang kreatif dan bertanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupan.

BEM dianggap juga sebagai lembaga pemerintahan mahasiswa. Karena di dalam BEM dipimpin oleh seorang ketua atau presiden BEM yang dalam pekerjaannya dibantu oleh staf-staf yang berada di kementerian-kementerian yang bernaung dibawah BEM. Adapun kementerian-kementerian yang bernaung dibawah BEM antara lain SEKAB, POSDM, KASTRAT, SOSMAS, KEUANGAN, DAGRI dan KOMINFO.

Dalam essai kali ini kita akan membahas tentang Kementrian SOSMAS. Kementrian ini dibentuk oleh BEM dengan tujuan untuk menjalin kerjasama dan juga persaudaraan dengan masyarakat, pemerintah, dan instansi lainnya. Sebagai kementerian yang bergerak dalam bidang sosial, maka kegiatan-kegiatan dari kementerian ini ditujukan sebagai bentuk pengabdian masyarakat dan kegiatan kemanusiaan.

Karena kegiatan dari kementerian ini banyak yang berkaitan dengan kegiatan sosial masyarakat, maka harus ada kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh sebab itu mengapa saya memilih untuk berada di kementerian ini. Saya beranggapan bahwa dengan mendedikasikan hidup kita untuk masyarakat, maka kita akan lebih dihormati dan lebih mudah dalam memahami kehidupan interaksi dalam masyarakat.

Saya ingin sekali dengan bersama-sama kementerian SOSMAS ini berusaha memperbaiki tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah. Karena pada umumnya masyarakat pada kalangan ini hanya menempuh pendidikan sampai jenjang Sekolah Dasar (SD) saja. Dengan alasan keterbatasan biaya, baik biaya operasional sekolah maupun transportasi.

Maka dari itu program Dusun Binaan (Dusbin) yang telah ada harus tetap digalakkan oleh BEM. Karena dengan Dusbin, kita dapat memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak jalanan, gelandangan juga anak-anak yang putus sekolah. Selain dengan mempertahankan keeksistensian Dusbin, kami juga ingin mengadakan Bhakti Sosial (Baksos) berupa penggalangan dana dan pengumpulan sumbangan buku-buku bekas layak pakai. Sehingga dalam pelaksanaan program Dusbin ini tidak ada hambatan baik dari segi biaya maupun referensi materi.
Dari segi kesehatan masyarakat pada kalangan ini juga memiliki kecenderungan kendala biaya. Mayoritas masyarakatnya tidak berani membawa keluhan-keluhan akan kondisi kesehatan mereka ke instansi kesehatan (Puskesmas, RSUD,dll). Padahal cukup dengan mengurus surat Jaminan Kesehatan masyarakat (Jamkesmas) mereka akan dapat memperoleh jaminan tindakan medis tanpa biaya sepeserpun.

Hal ini dapat kita jadikan bahasan untuk mengadakan program sosialisasi untuk mereka. Agar mereka mengerti dan tidak perlu takut lagi dengan biaya kesehatan. Selanjutnya kami ingin mengadakan tes kesehatan gratis berupa cek tekanan darah, pengukuran berat & tinggi badan secara rutin, 1 bulan sekali. Karena dengan pemantauan hal-hal tersebut kita akan mampu mengidentifikasi serta mengatur pola hidup yang diterapkan oleh masyarakat. Apalagi peralatan medis yang akan kita gunakan berupa spymomamometer, timbangan, alat ukur tinggi badan dan stetoschope adalah alat-alat yang sangat mudah didapatkan. Tentu hal ini akan semakin mempermudah jalan kita dalam upaya peningkatan mutu kesehatan masyarakat.

Itulah hal-hal yang ingin saya lakukan bersama Kementerian Sosial Masyarakat. Saya yakin “Niat baik sekecil apapun pasti akan diridhoi oleh Tuhan, meski tak sepenuhnya akan diterima oleh orang lain.” Terimakasih :)

0 komentar: