LUPUS, mirip bunglon yang lagi mimikri di tubuh para odapus. Pertama aku kenalan mungkin bisa dibilang nggak sadar kali ya! Soalnya aku kira tuh, aku mungkin sakit ginjal karena sakitnya di ginjal, tapi kadang sakitnya di saraf. Kadang juga di bagian hati atau organ tubuh penting lainnya. Karena kenakalannya yang bikin pusing ini, aku dan para odapus lain punya panggilan sayang buat Si Lupus ini, yaitu LUPPIE. Ya kesannya biar nggak serem-serem banget gitu deh penyakitnya! Hehe...
Lupus dalam bahasa latin artinya Serigala. Dinamain hewan ini soalnya jati dirinya emang susah dikenalin sama odapus, sering berkamuflase dalam bentuk penyakit lain. Penyakit ini udah lama ditemuin, tapi baru muncul setelah abad ke-10. Jumlah penderita lupus di dunia masih dibilang cukup langka. Misalnya nih di USA dan New Zaeland, dari 2000 orang penduduk ada 1 penderita lupus. Trus di Inggris, dari 100.000 ribu penduduk ada sekitar 12 orang odapus. Sedangkan di negara kita sendiri belom ada jumlah pasti odapus yang terdata. Tapi tanpa kita sadari sebenernya ada lumayan banyak lo penyakit ini dijumpai waktu praktek dokter sehari-hari.
Seperti yang dijelasin Mrs. Christin sang guru ImSer dan Hematologi saya yang cantik jelita J. Penyakit autoimun adalah penyakit yang disebabkan karena gagalnya suatu organisme untuk mengenali bagian dari dirinya sendiri, sehingga sistem imun ini akhirnya menyerang balik sel dan jaringan tubuh lain yang seharusnya dilindungi. Nah, pada lupus produksi antibodi berlebih, sehingga sistem imun yang kita punya tadi jadi liar dan menyerang organ-organ penting kita. Serangan inilah yang bisa menyebabkan peradangan yang menimbulkan gejala-gejala lupus.
Sampai sekarang nih, penyebab pasti Sang Great Imitator ini ini belum diketahui secara pasti. Tapi menurut study para ahli nih ya, diduga faktor genetik, hormon dan pengaruh lingkungan adalah penyebab timbulnya serangan Luppie ini.
Lupus lebih banyak menyerang cewek daripada cowok. Kira-kira perbandingannya 8 : 1. Jauh banget ya?! Tapi ini gak berarti juga cowok nggak bisa kena Lupus, cuma aja prosentasenya lebih dikit ketimbang cewek. Di YLI aja ada sekitar 7% odapus cowoknya. Hal ini mungkin karena lupus punya hubungan sama hormonnya para cewek, yaitu estrogen. Makanya disaranin buat para odapus cewek sebaiknya nggak ngegunain jenis kontrasepsi KB yang mengandung estrogen. Baik dalam bentuk pil, suntikan maupun susuk. Inget ya temen-teman odapusku!
Diagnosa lupus ditemukan setelah kita ngejalanin beberapa serangkaian pemeriksaan. Menurut dr. Zubairi Djoerban, yang merupakan Ketua Yayasan Lupus Indonesia (YLI), ada 11 kriteria seseorang bisa dikatakan sebagai odapus. Tapi buat nentuin orang itu odapus atau nggak, kita cukup memenuhin 4 kriteria dari 11 kriteria tersebut. Kriteria-kriterianya adalah :
1. Ruam discoid : cakram kemerahan yang timbul di permukaan kulit
2. Ruam pada pipi : kemerahan pada pipi
3. Arthritis : radang sendi non-erosive pada 2 sendi atau lebih
4. Fotosensitifitas : sensitif terhadap sinar matahari
5. Kelainan ginjal : proteinuria > 500mg/ 24 jam
6. Kelainan darah : anemia, leukopenia, trombositopenia
7. Serositis : radang selaput pembungkus paru atau jantung
8. Kelainan sistem saraf : kejang atau psikosis
9. Sariawan di rongga mulut dan tenggorokan bahkan hidung
10. Kelainan immunologi : anti ds-DNA (+), anti-antibodi Sm (+), tes VDRL (+) palsu dan Pemeriksaan DiffCount : sel LE (+)
11. Kadar antinuclear-antibody abnormal
Luppie nggak selalu nunjukkin gejala-gejala. Kadang-kadang bisa aktif, tapi kadang juga bisa non-aktif. Maksutnya kadang bisa kambuh dan nunjukkin gejala-gejala lupus lagi atau yang disebut dengan flare.
Hampir mirip sama kanker, lupus belom ada ‘penawar’ yang bener-bener bisa ngebuat odapus kembali sehat. Obat yang ada sekarang cuma berfungsi buat ngejaga kondisi fisik odapus. Odapus biasanya diberi prednisone atau methylprednisolone. Awalnya odapus dikasih prednisone dalam dosis cukup tinggi, yaitu 1-2 mg per kg BB. Untuk methylprednisolone biasanya 4 mg per BB. Dosis tinggi biasanya diberikan selama 1 minggu. Tapi kalo kondisi odapus cukup parah, bisa sampe 1 bulan juga konsumsinya.
Tapi obat-obatan yang tadi bukannya non efek samping loh. Obat-obatan yang termasuk kortikosteroid bisa ngebuat wajah odapus bulat kayak bulan J atau yg sering dikenal dengan sebutan moon face. Selain itu juga bisa menyebabkan kegemukan, hypertensi, kencing manis, osteoporosis dll. Obat-obatan imunosupresif memberi efek rasa mual, muntah dan beberapa kelainan darah lainnya. Obat-obatan jenis ini juga bisa ngebuat tubuh odapus jadi lebih rentan sama infeksi.
Walaupun obat-obatan yang dikonsumsi para odapus penuh kontra indikasi, pengkonsumsiannya masih tetep berlanjut sampe sekarang. Maklum yah, mengingat kondisi para odapus yang butuh banget obat pengontrol Si Luppie. Kalo ngga ada obat-obatan ni bisa-bisa Si Luppie lompat-lompat kegirangan di tubuh para odapus. Hehe...
Selain pemakaian obat, pola hidup sehari-hari juga perlu diatur. Makan makanan bergizi, istirahat cukup dan hindari paparan sinar matahari langsung. Soalnya stress dan kecapekan bisa menyebabkan kondisi odapus semakin memburuk. Sinar matahari rentang waktu jam 9-4 sore punya tingkat radiasi UV paling tinggi, dan juga berpotensi nge-aktifin sel-sel Luppie. Jadi kesehatan kita para odapus nggak cuma dijaga dari obat-obatan aja, tapi juga gimana kita ngerawat kesehatan dan ngatur pola hidup kita. Orang sehat aja perlu apalagi kita. Yaa nggak!
sumber : majalah ASKES
sumber : majalah ASKES
0 komentar:
Posting Komentar