Mr. Darcy Vampyre
Elizabeth Benneth begitu bahagia mendapati dirinya berdiri di gereja bersama pria yang sangat dicintainya, Darcy. Di hadapan para undangan, mereka mengikat janji setia sehidup semati.
Perjalanan panjang untuk menikmati bulan madu pun kini dimulai. Lizzy (sebutan akrab Elizabeth) begitu bahagia membayangkan apa yang akan terjadi kemudian. Sayangnya, apa yang Lizzy harapkan tak kunjung menjadi kenyataan. Setelah mereka meninggalkan Inggris, dan mengubah rencana awal untuk berbulan madu di Distrik Lake menuju Eropa. Ia merasa, ada sesuatu yang berbeda dari suaminya tercinta itu.
Saat ia berdekatan dengan suaminya, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan suaminya. Seperti ada rasa sakit yang ditahan oleh Darcy, dan rasa lapar yang sangat mencengkramnya. Lizzy pun sulit untuk melukiskan apa yang terjadi dengan suaminya.
Saat ia berdekatan dengan suaminya, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan suaminya. Seperti ada rasa sakit yang ditahan oleh Darcy, dan rasa lapar yang sangat mencengkramnya. Lizzy pun sulit untuk melukiskan apa yang terjadi dengan suaminya.
Darcy yang tidak pernah datang ke kamar Lizzy pada malam hari, keputusan-keputusan mendadak diluar rencana, serangan di Istana, mimpi-mimpi aneh, serta pembiacaraan-pembicaraan yang dekat dengan unsur masa lalu semakin membuat Lizzy bertanya-tanya tentang sudah seberapa jauh dia mengenal suaminya itu.
Keanehan yang dirasakan Lizzy semakin memuncak saat ia tidak sadarkan diri. Walaupun semua orang meyakini bahwa dirinya pingsan, namun apa yang dibayangkan Lizzy sebelum pingsan terasa sangat nyata. Ia merasa bahwa ia telah membayangkan kejadian yang begitu langka. Kejadian yang sebenarnya memang pernah terjadi di kota kecil itu.
Seiring dengan pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiran Elizabeth tentang semua kejadian itu, sikap Darcy terhadap dirinya semakin tidak jelas. Di salah satu sisi ia merasakan cinta yang sangat tulus dari Darcy. Di sisi lainnya, ia merasa bahwa Darcy tidak benar-benar menginginkan dirinya. Sementara itu, Darcy hanya mampu mengatakan bahwa semua pasti baik-baik saja.
Semua hal tersebut membuat kesabaran Lizzy habis. Dengan adanya dukungan dari Pangeran Ficenzi akhirnya Lizzy memutuskan untuk pergi meninggalkan Italia dan suaminya tercinta. Tepat setelah Lizzy meninggalkan villa, semua bencana dimulai.
Di tengah perjalanan di dalam kereta kuda, Lizzy mulai merasa aneh dengan penemuan semua surat-surat yang telah ia tulis sewaktu perjalanan bulan madunya untuk Jane, kakaknya. Belakangan ia sadar, ternyata surat-surat tersebut tidak dikirimkan oleh pengawal yang ia suruh. Lizzy mulai merasakan bahwa ada yang tidak beres.
Beberapa kali ia meminta kusir untuk menghentikan kereta kuda, namun kuda-kuda tersebut tetap saja berlari kencang, hingga masuk kedalam hutan. Lizzy tidak tahu apa yang akan dihadapinya sesaat setelah kereta kuda itu berhenti. Tapi yang ia tahu, sekarang dia dalam kondisi yang tidak bisa disebut baik-baik saja.
Setelah kejadian itu Lizzy baru mengetahui, Darcy dan semua keluarganya adalah vampyre yang tak diperbolehkan untuk keluar rumah saat matahari terbit dan terbenam. Lady Cathrine de Brough yan sangat egois, sangat berambisi menjadikan Darcy sebagai pasangan abadi Anne, Sang putri vampyre-nya. Mau tidak mau, suka atau tidak Lizzy harus mengikuti serangkaian rencana Darcy demi mencegah agar malapetaka itu tidak terjadi.
Dengan penuh keteguhan dan cinta mereka bersama-sama mencari cara untuk lepas dari kutukan itu. Hingga akhirnya kutukan vampyre yang membelenggu Darcy itu terhapuskan dan kedua pasangan itu bisa hidup bahagia.
0 komentar:
Posting Komentar